Sempat saya berwisata ke tanah Simalungun di antaranya kebun Teh,
Aek Manik, Air Terjun Bah Biak, Simarjarunjung, dan Air Terjun Tapak
Nionggang. Namun kali ini saya akan sedikit bercerita mengenai
perjalanan wisata saya ke Air Terjun Tapak Nionggang yang begitu sangat
EXOTIC dan cukup menantang dalam perjalanan untuk sampai kesana.
Saya
dan beberapa orang teman saya, tepatnya kami ada 6 orang ( Saya Maha
Surya, Josep Firmansyah, Muhammad Ridwan, Angga Handayana, Agung
Mahendrah, dan Rizka ) dengan mengendarai sepeda motor dari kota Medan
memakan waktu kurang lebih 4 jam perjalanan. Dan hari itu adalah untuk
pertama kalinya kami kesana. Bisa di bilang kami sama sekali tidak tau
dimana letak Air Terjun ini. Namun inilah yang dinamakan travelling
hehehe... Tapi tidak usah takut, kami selalu membawa alamat berupa nama
Kabupaten, Kecamatan, dan nama atau letak desa dimana Air Terjun itu
berada. Sampai di Kota Pematang Siantar kami beristirahat sejenak sambil
bertanya di mana alamat Pematang Raya kepada seseorang yang sudah paruh
baya. Dia pun memberitahukan kepada kami bahwa Pematang Raya berada di
arah mau ke Danau Toba Parapat. Namun, diapun berkata lagi kalau ada
simpang timbangan, ambil jalan ke arah kanan dan lurus saja mengikuti
jalan itu.
Perjalanan berlanjut.........
Sampai kami bertanya
kepada seseorang paruh baya dimana letak Dolok Manahan Desa Bongguron
Kariahan Kecamatan Raya. Diapun langsung memberitahukan alamat itu
kepada kami. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih dan melanjutkan
perjalanan ke desa itu.
Sesampai di desa Bongguron Kariahan, kami
menemukan sebuah jalan masuk yang bertuliskan Air Terjun Tarak
Nionggang. Dengan penuh kesenangan dan semangat, kami memasuki jalan
itu. Ternyata jalan menuju ke Air Terjun lumayan buruk ( Kecil, penuh
bebatuan, semak belukar dan sunyi ), cukup seram jugalah, karna kami
melewati kebun kelapa sawit dan semak-semak ilalang yang menutupi badan
jalan yang kecil itu.
Mentok jalan sampai ujung jalan, kami pun
berhenti dan memarkirkan sepeda motor kami. Ternyata tantangannya tidak
cuma jalan kecil dan semak itu, karena kita harus menuruni anak tangga
yang licin dan tertutupi oleh hutan bambu yang sangat rindang.
Kami turuni saja anak tangga itu dengan kehati-hatian agar tidak terjatuh.
Sampai
di ujung bawah anak tangga, kami menemukan Air Terjun Tarak Nionggang
itu. Airnya derasdan dahsyat, memiliki ketinggian 50 meter, asri, indah,
dan cukup mengandung magic ( kalo percayaaaa ) hehehehe.
Sebagai agama muslim, kami menunaikan sholat Dzuhur satu persatu untuk mengucapkan rasa syukur kami kepada ALLAH SWT dan berdoa agar kami selalu dalam LIndungan-Nya. Hal inilah yang Insya Allah kami lakukan jika kami melakukan travelling, karena semuanya itu merupakan milik ALLAH SWT. Semoga teman-teman sekalian juga melakukan ibadah seperti yang kami lakukan yaaa.... ( Insya Allah )
Saya yang sedang melakukan sholat Dzuhur |